Green News

Thursday, August 30, 2012

BIODIESEL


BIODIESEL

merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono--alkyl ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan.
Sebuah proses dari transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak dasar menjadi ester yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Setelah melewati proses ini, tidak seperti minyak sayur langsung, biodiesel memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan diesel (solar) dari minyak bumi, dan dapat menggantikannya dalam banyak kasus. Namun, dia lebih sering digunakan sebagai penambah untuk diesel petroleum, meningkatkan bahan bakar diesel petrol murni ultra rendah belerang yang rendah pelumas.
Biodiesel merupakan kandidat yang paling baik untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama dunia, karena biodiesel merupakan bahan bakar terbaharui yang dapat menggantikan diesel petrol di mesin sekarang ini dan dapat diangkut dan dijual dengan menggunakan infrastruktur zaman sekarang.
Penggunaan dan produksi biodiesel meningkat dengan cepat, terutama di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia, meskipun dalam pasar masih sebagian kecil saja dari penjualan bahan bakar. Pertumbuhan SPBU membuat semakin banyaknya penyediaan biodiesel kepada konsumen dan juga pertumbuhan kendaraan yang menggunakan biodiesel sebagai bahan bakar. Walaupun diesel merupakan bagian dari namanya, biodiesel tidak mengandung petroleum atau fossil fuels lainnya. Biofuel ini adalah non petroleum atau non-fossil fuel.

Latar Belakang Kebutuhan Biodiesel di Indonesia:

Bahan bakar mesin diesel yang berupa ester metil/etil asam-asam lemak. Dibuat dari minyak-lemak nabati dengan proses metanolisis/etanolisis. Produk-ikutan: gliserin. Atau dari asam lemak (bebas) dengan proses esterifi-kasi dgn metanol/etanol. Produk-ikutan : air Kompatibel dengan solar, berdaya lumas lebih baik. Berkadar belerang hampir nihil,umumnya < 15 ppm. BXX = camp. XX %-vol biodiesel dengan (100 – XX) %-vol solar. Contoh: B5, B20, B100. Sudah efektif memperbaiki kualitas emisi kendaraan diesel pada level B2 !.

Keuntungan Pemakaian Biodiesel

1. Dihasilkan dari sumber daya energi terbarukan dan ketersediaan bahan bakunya terjamin
2. Cetane number tinggi (bilangan yang menunjukkan ukuran baik tidaknya kualitas solar berdasar sifat kecepatan bakar dalam ruang bakar mesin)
3. Viskositas tinggi sehingga mempunyai sifat pelumasan yang lebih baik daripada solar sehingga memperpanjang umur pakai mesin
4.  Dapat diproduksi secara lokal
5.  Mempunyai kandungan sulfur yang rendah
6.  Menurunkan tingkat opasiti asap
7.  Menurunkan emisi gas buang
8.  Pencampuran biodiesel dengan petroleum diesel dapat meningkatkan biodegradibility petroleum diesel sampai 500 %

Bahan Baku Biodiesel

Minyak nabati sebagai sumber utama biodiesel dapat dipenuhi oleh berbagai macam jenis tumbuhan tergantung pada sumberdaya utama yang banyak terdapat di suatu tempat/negara. Indonesia mempunyai banyak sumber daya untuk bahan baku biodiesel.
Beberapa sumber minyak nabati yang potensial sebagai bahan baku Biodiesel. 
Nama Lokal
Nama Latin
Sumber Minyak
Isi
% Berat Kering
P / NP
Jarak Pagar
Jatropha Curcas
Inti biji
40-60
NP
Jarak Kaliki
Riccinus Communis
Biji
45-50
NP
Kacang Suuk
Arachis Hypogea
Biji
35-55
P
Kapok / Randu
Ceiba Pantandra
Biji
24-40
NP
Karet
Hevea Brasiliensis
Biji
40-50
P
Kecipir
Psophocarpus Tetrag
Biji
15-20
P
Kelapa
Cocos Nucifera
Inti biji
60-70
P
Kelor
Moringa Oleifera
Biji
30-49
P
Kemiri
Aleurites Moluccana
Inti biji
57-69
NP
Kusambi
Sleichera Trijuga
Sabut
55-70
NP
Nimba
Azadiruchta Indica
Inti biji
40-50
NP
Saga Utan
Adenanthera Pavonina
Inti biji
14-28
P
Sawit
Elais Suincencis
Sabut dan biji
45-70 + 46-54
P
Nyamplung
Callophyllum Lanceatum
Inti biji
40-73
P
Randu Alas
Bombax Malabaricum
Biji
18-26
NP
Sirsak
Annona Muricata
Inti biji
20-30
NP
Srikaya
Annona Squosa
Biji
15-20
NP


Beberapa Tipe Biodiesel

Banyak macam biodiesel seperti diuraikan secara singkat dibawah, diproduksi diberbagai Negara, begantung pada jenis feedstock nya yang digunakan, antara lain :

1. COCONUT BIODIESEL
Coconut biodiesel adalah istilah pemasaran untuk biodiesel yang diproduksi dari coconut oil. Biodiesel ini biasanya digunakan di beberapa Negara di eropa, Thailand, Canada dan amerika serikat. Di Indonesia, tipe biodiesel ini belum banyak di produksi dan dikenal sebagai cocodiesel. Cocodiesel yang tidak melalui trans esterification bukanlah biodiesel. Istilah kimia yang biasa diguanakan untuk biodiesel terbuat dari coconut oil ini adalah coconut methyl ester yang biasa disingkat CME.

2. SOY DIESEL
Istilah pemasaran untuk biodiesel di amerika serikat yang diproduksi dari soy bean oil. Soybean oil or soy or soy oil adalah vegetable oil berwarna kuning muda yang diekstrak/dipres dari kacang kedelai (soybean/ soya bean). Soybean/ soya bean oil ini banyak diproduksi di amerika serikat dan mendomonasi sebagai suatu biodiesel feedstock. Istilah lain dari biodiesel feedstock. Istilah lain dari biodiesel ini adalah methyl soyate atau soy bean biodiesel atu soy biodiesel. Istilah kimia yang bia di gunakan sa digunakan untuk tipe biodiesel ini adalah soy menthyl esters yang juga biasa di singkat sebagai SME atau SOME atau soybean oil methyl esters (SME) atau soybean menthyl esters(SOME).

3. PALM BIODIESEL
Istilah pemasaran untuk biodiesel yang diproduksi dari palm oil. Saat ini, palm oil adalah vegetable oil yang amat berlimpah-limpah di asia tenggara. Istilah kimia yang biasa digunakan untuk palm fatty acid methyl ester atau palm oil menthyl ester. Biosolar yang dipasarkan pertamina adalah campuran dari palm diesel dan petrodiesel.

4. JATROPHA BIODIESEL
Istilah pemasaran untuk biodiesel yang diproduksi dari jatropha curcas oil atau jatropha oil. Jatropha methyl ester adalah istilah kimia untuk jatropha biodiesel.

5. RAPE/ RAPESEED BIODIESEL
Istilah pemasaran yang biasa digunakan untuk biodiesel yang terbuat dari rape/rapessed oil. Rape menthyl ester (RME) atau rapessed oil menthyl ester biasa disingkat sebagai RME adalah istilah kimia untuk rape/rapeseed biodiesel. Rape/rapeseed biodiesel adalah biodiesel yang paling umum digunakan di eropa. Scania telah menggunakan tipe biodiesel ini.

6. PEANUT BIODIESEL
Istilah pemasaran untuk biodiesel yang diproduksi dari peanut oil. Peanut methyl ester adalah istilah kimia untuk peanut biodiesel.

7. SUNFLOWER BIODIESEL
Istilah pemasaran untuk biodiesel yang diproduksi dari sunflower oil. Sunflower biodiesel banyak diproduksi di eropa selatan.

APLIKASI BIODIESEL
Pada environmental protection agency (EPA), biodiesel telah tercatat sebagai neat fuel. Demikian, biodiesel dapat digunakan sendirian pada diesel engines dalam bentuk murninya sebagai pengganti petrodiesel. Istilah biodiesel sendiri menunjukan bahan bakar murni sebelum dicampur dengan petrodiesel. Biodiesel juga tercatat sebagai fuel additive. Ia dapat dicampurkan pada petrodiesel dalam suatu ratio membentuk campuran yang disebut biodiesel blends atau bio blends.
Biodiesel blends di tunjukkan dengan huruf “B” dan diikuti dengan xx, dimana xx menunjukkan persentase kuantitas biodiesel yang terkandung dalam campuran bahan bakar. Beberapa biodiesel blend yang dikenal adalah B20, B5 dan B2. menurut U.S department of energy, lowlevel biodiesel blends atau low blend adalah blend 20% dan dibawahnya.
Penggunaan biodiesel blend mereduksi emisi carbon dioxide (CO2) dan pollutants yang dipancarkan ke atmosfir, dengan demikian mereduksi greenhouse gases dan polusi udara. Selain itu, penggunaan biodiesel blend akan meningkatkan lubricity dari petrodiesel dan mereduksi deposits dalam diesel engines.


Negara Penghasil Biodiesel

Saat ini, beberapa Negara telah diketahui berpotensi dalam produksi biodiesel, salah satunya adalah Indonesia. Negara-negara lainnnya adalah Malaysia, Argentina, USA, Brazil, Belanda, Jerman, Filipina, Belgia, dan Spanyol. Di antara kesepuluh Negara itu, Malaysia yang paling berpotensi dalam menghasilkan biodiesel, dan Indonesia menempati peringkat kedua.

Produksi Biodiesel 

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk memroduksi biodiesel, diantaranya adalah Pirolisis, Dilusi dengan campuran Hidrokarbon, Mikroemulsi dan Transesterifikasi. Di antara keempat metode tersebut, transesterifikasi merupakan metode yang paling banyak digunakan dan dianggap sebagai metode terbaik dalam proses produksi biodiesel. Metode transesterifikasi tidak hanya sederhana tetapi juga lebih hemat dari segi biaya.
Transesterifikasi atau alkoholisis merupakan reaksi yang terjadi antara minyak (Trigliserida, Digliserida, Monogliserida) dengan alkohol dengan menggunakan katalis. Secara umum reaksi transesterifikasi dapat dituliskan sebagai berikut:

Reaksi Transesterifikasi Biodiesel
Reaksi Transesterifikasi dalam Produksi Biodiesel


Pada reaksi di atas dapat dilihat bahwa gliserol dihasilkan sebagai produk sampingan dari proses produksi biodiesel. Hal tersebut merupakan nilai tambah tersendiri, karena gliserol sendiri memiliki aplikasi yang luas, salah satunya di bidang kosmetika.
Jenis alkohol yang umumnya digunakan dalam reaksi trasesterifikasi biodiesel adalah methanol dan ethanol dengan alasan utama karena harganya yang murah dibandingkan dengan jenis alkohol yang lain, seperti propanol, isopropanol dan alkohol lainnya.
Sementara itu, katalis digunakan pada reaksi diatas dengan tujuan untuk meningkatkan kelarutan alkohol yang pada akhirnya akan meningkatkan kecepatan reaksi transesterifikasi. Ada beberapa jenis katalis yang digunakan dalam produksi biodiesel, yaitu katalis asam (asam sulfat, asam klorida, asam fosfat dan lain-lain), katalis basa atau alkali (Sodium Hidroksida, Sodium Bikarbonat, Kalium Hidroksida dan lain sebagainya), enzim, titanium silikat, zirconia, dan lain-lain.

Perusahaan Pengelola Biodiesel :

PT Bioenergi Pratama Jaya
[Jakarta,  Indonesia]
PT INDO BIOFUELS ENERGY
[Jakarta,  Indonesia]
CV.Artha Metro Oil  
[sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia]  
PT Jedo Indonesia
[TANGERANG, Banten, Indonesia]
PT. Batak Hwan
[Jakarta,  Indonesia]
 PT. TOTAL GREEN ENERGY
[Jakarta,  Indonesia]  
PT. FILTER ELEMENT
[JAKARTA,  Indonesia]
PT Waterland Asia Bio Ventures
[Semarang, Jawa Tengah, Indonesia]  
PT.Aditya_ Putra_ Gemilang
[Bandung, Jawa Barat, Indonesia]  
Biodiesel
[Jakarta Utara, Jakarta, Indonesia]
Biodiesel Austindo
[Jakarta, Indonesia]  
PT. CROWN ENERGI PRATAMA
[karawang, Jawa Barat, Indonesia] 

4 comments:

  1. Salam teknik..
    Month tanya bro.
    Kalau biosolar yang ada di SPBU itu campurannya berapa persen?

    ReplyDelete
  2. Salam teknik..

    campuran biosolar (biofuel) itu 5% Fatty Acid Methyl Ester (FAME) dan 95 persen solar murni bersubsidi..
    CPO itu CRUDE PALM OIL, dari hasil proses transesterifikasi CPO itu akan dihasilkan metil ester asam lemak murni (FAME). Lalu FAME tersebut di-blending dengan solar murni selama 10 menitan, menghasilkan biodiesel yang siap pakai. Itulah biofuel jenis biodiesel! Biodiesel penggunaannya adalah untuk menggantikan solar.

    ReplyDelete
  3. Diriau gak ada ya pabrik pengolah biodiesel..?
    Tanaman Sawit kan banyak diriau??

    ReplyDelete
  4. Wahh pabrik biodiesel diRiau banyak bro..
    Dimana ada Sawit disitulah ada pabrik..
    Bahkan lahan sawit diRiau ini mrupakan daya dukung bahan bakar terbarukan (biofuel) di indonesia..
    TAPI, ada tapinya, pabrik2 yg telah dibangun ga difungsikan dan tidak berproduksi, biaya yg besar trbuang sia2..
    salah satunya pabrik biodiesel diKecamatan Siak Hulu, Kab Kampar, Riau dan Kabupaten Rokan Hulu..padahal potensi CPO diRiau ini menjanjikan sekali bro..ya pemprov Riaulah yg mengaturnya..
    Ya salah satu yg aktif menghasil biodiesel yg prusahaan BUMN PT.Pertamina (persero)dengan BioSolar sebagai salah satu produknya..

    ReplyDelete

Ayo, mana commentnya.
No Bad word, No Racism, No Flaming, No Trolling..
Just for fun..
Salam damai..Peace!!